KAMU pt.6 "sendu yang berlebih"
Aku sebenarnya tidak cemburu melihat delima jalan bersama faris temannya yang dari bandung, aku hanya merasa ada yang beda dari temannya datang, tapi aku senang karena dia menjumpai ku diperpustakaan, aku tidak merasa marah kepada delima. Aku hanya merasa kehilangan, setelah dari perpustakaan kita jalan jalan dan delima mengajak ku untuk kerumahnya untuk merayakan hari ulangtahun ibunya, aku mengiyakan ajakan delima, sesampai dirumahnya ibu delima meneggurku untuk tidak hujan hujanan lagi, tak lama kita sedang mengobrol dimeja makan, datang faris kawannya membawakan bunga dan kue untuk ibu delima, aku menatapnya dan delima melihatku, setelah selesai makan aku dan delima keluar rumah dan bercanda seperti biasanya, ketika aku dan delima sedang bercanda datang fariz untuk mengajak delima jalan bersamanya, aku hanya diam, disatu sisi aku bukan siapa siapa delima tapi disisi lain aku menggerutu, delima hanya menatap ku, dia juga diam saja karena tidak enak dengan ku, ibu delima menyuruh delima menemani faris untuk jalan jalan dikota ini, setelah ia pergi berdua, ibu delima mengajak ku masuk dan kita berbincang di ruang tamu, dia menanyakan apakah aku cemburu, aku hanya bilang "aku tidak punya kekuatan bu, aku hanya teman delima dan aku tidak berhak melarangnya, bukan begitu bu?". Ibu delima hanya tersenyum dan menawarkan aku kopi, ibu delima beranjak kedapur dan aku masih memkirkan delima, sekitar jam 5 sore delima pulang dan bilang kepada ku "aku mau kamu yang jadi faris" lalu aku bilang iya dan mengajak delima jalan jalan dan membeli kacang rebus, delima bilang "kenapa kamu suka kacang rebus sih, kayak ga ada makanan lain aja" aku bilang "gak semua orang suka kacang rebus, aku menyukainya karena aku suka" delima bilang lagi "kalau aku?" Aku hanya diam dan bilang sambil mentap matanya "kamu bagian dari cerita aku dan aku suka alur ceritanya" dia hanya senyum dan dia menanyakan kapan kamu nulis lagi, aku menjawab "mungkin ketika faris balik ke bandung" delima bingung dan bilang "lah kenapa?" Aku bilang "karena dia mengganggu alur ceritanya". Karena sudah larut malam juga aku mengantarkan delima pulang, sesampainya dirumahnya ia turun dari motorku dan bilang "hati-hati dan cepatlah menulis lagi aku rindu cerita yang kamu buat ditengah malam disaat aku tidur". Aku tersenyum dan menjawab "iya". Lalu aku beranjak pulang. Dan dimotor aku berfikir
"Hari ini sangat indah dan semoga besok adalah hari yang indah melebihi hari ini"
Komentar
Posting Komentar