Larut
Mungkin aku tidak sopan atau aku kurang ajar karena menulis-mu tanpa izin, tapi ini tentang rasa-ku, aku tidak perlu izin untuk menggambarkan rasa yang ada, aku tidak ingin menjadi orang hebat dengan banyak orang yang menaggap aku benar, aku hanya ingin kamu menyadari bahwa aku benar karena menaruh rasa untuk kamu mahkluk yang tidak abadi, kita ini waktu, hargailah sebelum habis. Kamu selalu ada didalam luang lingkup dan dimensi yang ku ciptakan untuk melihat sisi indah dari hidup, mungkin kaulah alasan aku mengapa membuat banyak kata-kata dan puisi, kau adalah senja abadi disela-sela waktu-ku merenung atas tidak seimbangnya dunia, kau abadi dalam puisi, sajak, kata-kata ataupun semacamnya, dalam renungan-ku terhadap waktu, aku menceritakan-mu tentang betapa sulitnya kita bertemu, jarak ikut campur dengan urusan-ku yang ingin menemui-mu, apakah urusan kita akan dipermasalahkan juga dengan siang dan malam???, tetaplah seperti apa yang ku maksud, dan hiraukan dia yang datang tiba-tiba untuk menguji-ku, aku tidak menyuruh-mu untuk rasa yang sama dengan-ku, tapi aku menyuruh-mu bangun agar kau tau siapa yang rela basah kuyup ketika hujan dan petir sedang turun keBumi, kata pengantar tidur ini aku buat dengan sadar jadi jika kau bertanya tentang siapa yang ku tulis, aku tidak akan menjawabnya, karena kau tau apa yang aku maksud.
"Aku acuh, aku sadar, dan aku ingin kau tau bahwa diam itu berbahaya ketimbang kata-kata"
Komentar
Posting Komentar