Puisi tengah hujan

Jika kamu adalah titipan dari seseorang untuk aku bahagiakan, dengan senang hati aku akan melaksanakannya, tapi ini hanya sebuah titipan jangan sampai kau membuat kerja keras-ku sia-sia, tidak ada tepi untuk seseorang yang mengaku kuat dengan derasnya air hujan yang turun pagi-pagi gelap, hujan menitipkan sang rindu dan tubuh yang bergerak meminta untuk bertemu, angin yang membawa kesejukan hingga aku lupa bahwa ada sang petir memberi peringatan, kau tentang luka yang coba aku obati atau aku adalah luka yang kau coba obati kita saling tidak tau bukan???. kau datang tanpa terduga seakan semesta menyadari bahwa aku sedang berada di fase dimana aku ingin menyerah, namun kamu bagai cahaya matahari yang membelah langit gelap dan menciptakan setitik harapan dari aku yang tadinya sudah lelah, kamu tidak telat untuk datang, sebaliknya justru aku yang telat melihat fenomena aneh diantara awan mendung dan gelap yang diselimuti hujan dan gemuruh petir, aku terlalu takut melihat keatas sana, aku tau semesta hanya menitipkan-mu pada-ku agar aku bisa tersenyum sejenak, dan semoga saja semesta lupa untuk mengambil-mu kembali, tetaplah seperti itu dan aku tidak akan melihat sang pelangi jika kau sinar dari apa yang ku maksud.

"Kau tidak perlu menangis, itu sudah tugas hujan, kau tidak perlu tersipu malu, karena itu sudah tugas senja, kau tidak perlu cantik, karena itu sudah tugas bunga, yang kau perlu hanya duduk diam dan menunggu-ku menghampiri-mu"

Komentar

Postingan Populer