Ego detik
"Tebaklah aku sedang apa, kau tau jawabannya namun aku akan menjawab kamu salah, karena sesekali aku ingin benar dengan jawaban-mu"
"Sesekali aku mau keluar dari cara-ku untuk merindukan-mu, tapi sayangnya aku tidak bisa menjadi orang apatis dengan rasa-ku"
"Jadi tentang aku yang kamu patut ketahui adalah sesulit itu aku melepaskan rasa senang-ku yang berada dikamu"
"Makan siang pun bisa jadi makan malam jika kamu lupa dengan apa yang diwajibkan untuk menjadi manusia yang aku masih ingin lihat besok hari di bumi yang sama dengan aku"
"Untuk apa aku marah jika kamu tersenyum dengan apa yang kamu perbuat"
"Aku masih sama, menjadi manusia utuh yang dituntut untuk rindu"
"Aku hanya berharap satu, senyum dan bersama-mu, masalah tugas-ku yang belum selesai biarkanlah, itu hanya berlaku di SMA"
"Aku mencoba menjadi payung agar kamu tidak sakit, namun kamu suka hujan yang membuat mu sakit, aku ada didekat lemari-mu jika kamu membutuhkan-ku"
"Aku tau senyum yang kau keluarkan dari bibir-mu bukan untuk-ku, aku juga tau tawa manis-mu juga bukan untuk-ku. Tapi jika ada yang menyia-nyiakan senyum dan tawa-mu bolehkah aku memintanya sedikit untuk besok pagi"
"Rasa ku tak pernah berubah karena itu sifatnya, mungkin caranya saja yang akan berbeda ketika rindu ataupun semacamnya"
Komentar
Posting Komentar