Orang gila persimpangan jalan
"Obat merah dan alkohol bisa meredakan setiap luka, setiap rasa sakit dan setiap goresan yang berada dikulit, namun tidak untuk luka dalam, yang sangat dalam, yang diciptakan oleh seseorang hingga menjadikannya luka yang tak bisa disembuhkan"
"Bicaralah dengan intonasi lembut tanpa memberikan harapan, kau sama seperti ruang didalam setiap terciptanya kata kata mengikhlaskan, sangat mudah di eja namun susah untuk dilaksanakan"
"Ini bukan kata kata keluhan, keluhan terbesarku adalah aku yang tidak bisa hidup sebagaimana orang lain melihat ku tertawa ditempat sepi"
"Aku butuh nasi, butuh minum dan secangkir kopi dipagi hari, mengharapkan hari ini bisa menjadi hari dimana aku bisa menikmati matinya sebongkah harapan dengan jawaban"
"Jawablah setiap pertanyaan tidak jelasku, nanti kau akan tau betapa indahnya pertanyaan ku dan tidak sinkornya jawabanmu atas setiap pertanyaanku"
"Terbanglah harapan dengan aku yang sudah bisa tertawa dengan dialasakan merelakan, bukannya senang, namun hanya itu jawaban satu satunya"
"Kini hujan berada diselatan kotaku dan dimataku"
"Tentu kau akan bingung atas semua kata kata ku, namun lihatlah dirimu, orang yang tidak tau apa apa yang ingin mencari sebuah kata tulus"
"Tulus itu sekarang adalah kata mati untuk gonggongan manusia seperti ku yang sibuk mencari arti warna kecemasan"
"Jadilah kamu yang aku kenal pertama kali, aku tidak tau dan tidak ingin tau, nada waktu memberi tau kita, sepantasnya dahulu kita tidak bertemu"
"Mungkin sesal itu kalimat terakhir, dan mengikhlaskan adalah kata lain dari tamat"
"Tetaplah tersenyum, bumi selalu ingin melihatmu mengalahkan sinar matahari, semoga berhasil, biarkan aku menjadi bulan, dimana kita mengitari bumi yang sama dan tidak bisa berjumpa, mugkin bisa jika ada gerhana matahari dan itu memakan waktu yang sangat lama bukan??"
"Aku selalu membuat pusing otak ku dengan memutar balik kata agar terciptanya kata rindu, namun kau tau aku seperti apa, aku hanya rindu tak lebih"
"Sayang?? Yah kau harus bisa menerima setiap kebahagian yang dia beri dan rasa sakit yang harus kau nikmati, seindah itu kata cinta dibuat oleh semesta"
"Aku jadi tau, aku adalah debu dan kau adalah kaca, aku yang selalu ingin bersandar dan kau yang meminta agar dibersihkan, maaf"
"Kita hanya seonggok manusia yang lemah, ku revisi lagi kata-kataku, mungkin aku saja"
"Aku pernah merasakan menjadi manusia yang sangat peduli dan disenandungkan dengan siulan harapan, kukira semua nyata terlintas dalam mata dan fikiran, ternyata hari esok punya banyak hal dan jawaban"
"Apakah rasa itu mahal?? Atau kau tak punya?? Atau kau hanya berpura-pura?? Terimakasih, kau berhasil membohongi keseriusan orang yang selalu bilang bahwa kau adalah rumah ternyaman"
"Carilah aku nanti, aku tidak kemana-mana, aku hanya menunggu hujan reda, aku tak mengharapkan kau membawa payung atau memberhentikan sang hujan, aku hanya ingin kau basah kuyup karena hujan itu dan berteduh disamping kanan-ku"
Komentar
Posting Komentar