Seperti itu saja

Dulu saya sempat menulis rindu dengan sangat, dengan hujan saya katakan bahwa itu nyata dalam setiap apa yang saya rasa ketika air datang yang menjadikan saya basah, saya sempat menulis makna tentang diri saya dan dialaskan oleh keberadaan, saya sempat terlihat nyata dalam lingkungan dan dunia, saya serasa hidup didalam hangat peluk seseorang yang membawa api yang saya kira itu abadi, sekarang tutur kata saya menjadi tidak peduli, menjadi saya seperti dulu dan tidak percaya pada apapun, saya sempat percaya bahwa saya akan menjadi manusia yang mempunyai kesempurnaan dengan anda, namun garis waktu mempunyai ceritanya sendiri untuk masing masing dari kita, semesta belum memberi titik tengah untuk kita bertemu, segitiga menjadi contoh untuk kita, kita adalah sudut yang berjauhan dibawah dan sudut atas adalah titik dimana kita hanya dipersatukan oleh langit yang sama, hanya sebatas itu keberadaan kita sekarang, semua terlihat tidak sinkron, terlihat begitu abstrak hingga anda menjadi senja yang saya tangisi kepergiannya, saya masih membenahi puing-puing rasa yang anda tinggal, tidak ada serpihan kaca yang terjatuh namun saya terlalu takut untuk berjalan.

"saya sedang beristirahat, menunggu teman saya dan saya buat ini"

Komentar

Postingan Populer