Puisi malam ini
Sepertinya nadi yang kau beri untuk aku hidup sudah menjadi lentera yang hampir redup.
Tidak perlu lama untuk aku coba pertahankan, dan jika kau ingin padamkan yah tinggal kau tiup.
Semua menjadi angan ketika kau tinggalkan kenangan dan ku ubah menjadi tulisan.
Aksara sudah tidak ku genggam, dan aku mengetahuinya dengan jelas, bahwa rasa adalah sesuatu yang kau tinggalkan.
Aku runtuh.
Sebut saja aku rumah yang hampir tersapu oleh banyaknya kenangan yang tumbuh.
Semua yang terlihat......hanya bintang yang menghiasi mata dan berakhir pada realita.
Tak perlu bersusah payah kau harus tau tentang rasa yang ku miliki, pada saat hamparan bunga mawar yang sedang mekar didalam sanubari.
Kau tau tentang itu semua, tentang setiap rasa atau seduhan puisi ku pada malam.
Tinggalkan sebongkah harapan akan ku buat itu menjadi pelajaran tentang arti pendewasaan.
Agar aku tau bahwa cinta yang sakit adalah bagaimana kau merelakan dan berujung mengikhlaskan.
Komentar
Posting Komentar