Malam kemarin dan awan hari ini

Malam kembali memberi bercak rindu agar tersampaikan lewat angin, kata sudah habis dan hanya ingin mendengar suara, aku tidak tau kamu sedang dimana, tapi aku mengerti bahwa perpisahan yang diberi oleh semesta adalah baiknya jalan dan indahnya rangkuman untuk kita ceritakan, berbahagialah kamu yang berada jauh dari penglihatan ku, aku ingin kamu baik-baik saja disana, jika aku ingin bicarakan rindu, kau boleh tanya hari kemarin, berapa kali aku menumpuknya hingga tak terasa dia mengeluarkan air mata, jangan beri tau siapapun itu rahasia kita berdua.
Jangan sampai kau menerka-nerka aku sedang apa, pada intinya, ku sedang menjadi angin yang ingin ku hembuskan sejuk untuk membuatmu nyaman, aku ingin menjadi hari liburmu yang selalu kau hargai, aku ingin menjadi malammu yang membuat mu tidur pulas dan bermimpi indah.
Kita sudah tidak searah, ku rasa kita sudah jauh, kamu yang acuh dan aku yang takut menggangu, bolehkah kita saling menatap dan berteriak, kau cukup diam dan tajamkan telingamu kepada gema suara ku, kau tau apa yang ku suka dari perpisahan??.
Mungkin cara aku atau kamu untuk mengenang, salah satu cara untuk mengevaluasi kesalahan agar menjadi pendewasaan, kau tau tadi malam minggu?? Mungkin kau tau, tapi aku tidak tau karena aku tidak merayakan malam minggu bersama-mu, jadi ku rasa itu tidak penting sekarang.
Aku selalu mengawasimu dari jauh, tidak terlihat dan mungkin kau bisa sebut bayang ditengah malam, kau hanya perlu tau aku ada, selebihnya jika kau suka aku bersyukur dan jika tidak anggaplah aku tidak ada, aku selalu mencari dengan kesombonganku, padahal jika aku rindu, aku terlihat payah, jangan jadi sepertiku yah.

"Aku selalu bertanya sebelum mengenalmu, Tuhan menciptakan malam untuk apa?? Dan ketika aku mengenalmu aku tau jawabanya, untuk kita bercerita"


Komentar

Postingan Populer