Api!!!!
Dia berdarah sumatera, lahir dalam daerah keras dan tinggal dalam sebuah ketidak nyamanan yang sekarang ia rasakan, ia bertempur mati-matian dengan banyaknya kesepakatan yang dunia ciptakan, ia sangat mustahil untuk menangis lalu bercerita tentang pahitnya hari yang coba ia telan layaknya obat, dia tergerus oleh banyaknya kenyataan yang menghianati ketulusan, ia adalah cerminan diriku bagi diriku, ia selalu tau bahwa ia merasa bisa dan ia merasa ia tidak akan menyerah walau busur panah tertancap dalam hatinya, namun dia sama seperti ku, manusia yang selalu dikejar oleh kata sempurna dan menjadi baik, dia adalah api untuk aku yang sedang kedinginan, suaranya adalah melodi indah untuk mengingatkan bahwa aku akan baik baik saja, sifatnya adalah hujan bagiku yang membuat ku sejuk lalu berteduh, sebab menurutnya adakalanya peperangan harus dihentikan, bukan karena kita kalah atau mengalah namun peperangan itu terhenti karena sudah banyak korban dari pihak kita yang sudah mati, aku adalah rangkuman terbaiknya yang dia beri tau, aku menjadi susunan manusia yang indah dengan tidak adanya ambisi yang berlebih, aku rasa seperti itu sekarang, ku rasa aku akan terus menjadi rangkuman dari setiap sifatnya yang ku perbaiki untuk tulisan, dan aku akan menjadi dia, seseorang yang tidak ada rasa lelah untuk kesenangannya, seseorang yang tidak punya peraturuan karena dunia tidak butuh itu, jangan sampai tangan dan fikiranmu berdebu kawan, aku masih ada dibelakangmu untuk setiap tindakan yang kau ambil, aku masih menjadi air untuk meredakan api ambisi yang bersarang dikepalamu, aku akan tetap menjadi aku, suatu saat aku pulang dan kita berjumpa, aku harap kau masih menjadi api yang ku maksud dan aku masih menjadi teman untuk menikmati kesederhanaan kopi lalu tertawa dan menceritakan setiap jengkal hari dan waktu disaat kita tidak bertemu.
Komentar
Posting Komentar