Dogmatis abstrak.

 Banyak hal yang abstrak disini, bagaimana manusia mengartikan abstrak itulah yang mereka tau tentang abstraksi, aku tidak menemukan mutualisme yang konkret dalam perdebatan hari yang berganti cuaca, banyak hal bodoh yang terkalkulasi oleh angka ku yang membuat hitungan kepalaku rusak, mereka terlalu menelan mentah mentah suku kata orang-orang pintar akan teori, mereka mengambil sedikit kata lalu ditambahkan dalam nama mereka, mereka tidak tau bagaimana cara membangun sebuah kepercayaan, hingga terjadi sebuah mentrokan keras oleh syraf-syaraf motorik yang membuat mereka gila akan setiap dogma, aku tidak mengajarkan kebencian dalam setiap isyarat, aku memberikan kebenaran secara cuma-cuma, bukan kita yang mencari keabsolutan, namun keabsolutanlah yang mencari kita, kita tidak bisa mengejar setiap jawaban atas pertanyaan yang orang-orang itu beri, kita hanya kertas kosong yang baru disi oleh judul sedangkan mereka adalah kertas yang penuh dengan coretan rumus indah, kita bisa menjadi mereka namun waktu telah membuktian kapan kita bisa, mereka menindas, mereka memporakporandakan kebebasan, mereka mencari jawaban terhadap kertas kosong, mereka menari indah di tengah kebingungan kita, tentu ini akan terasa menyakitkan jika kita tarik semua pengetahuan kita dititik nol, namun itulah kita, berjalan dan terus berjalan, memindai dan terus memindai lalu terbang dan nyatanya tanah adalah rumah yang kita tidak bisa tinggali.

Komentar

Postingan Populer