TUHAN, APA KAU SUDAH TIDUR?
Tuhan, Apa Kau Sudah Tidur?
Tuhan, aku cuma mau tanya. Apa Kau sudah tidur? Aku nggak tahu, mungkin Kau sedang istirahat setelah menciptakan segala sesuatu, atau mungkin Kau sedang mikir, atau mungkin juga Kau sedang sibuk dengan urusan-urusan yang aku nggak tahu. Tapi ya, Tuhan, kadang aku merasa seperti Kau tidur saja. Seperti ada jarak antara Kau dan aku yang makin lebar, kayak jalan yang dulu sering dilalui, tapi sekarang sudah tertutup batu-batu besar. Aku cuma pengen tahu, Tuhan, apakah Kau masih terjaga?
Bukan, bukan karena aku merasa sendirian. Tapi kadang aku mikir, kalau Kau benar-benar ada, kenapa sih dunia ini begitu kacau? Kenapa sih semuanya nggak berjalan seperti yang seharusnya? Aku bukan sedang meragukan Engkau, Tuhan. Aku cuma bertanya. Karena hidup ini sepertinya penuh dengan kebingungan yang nggak ada ujungnya. Kadang aku merasa jadi orang bodoh yang terus menerus bertanya, tapi tidak pernah benar-benar mendengar jawaban yang jelas.
Tuhan, aku tahu, banyak orang bilang bahwa Kau bekerja dalam cara yang misterius, yang tak bisa dipahami manusia. Tapi ya, kadang aku merasa, jika itu benar, aku pengen banget tahu cara misterius itu. Aku ingin tahu apa yang sedang terjadi. Karena saat aku melihat dunia, terutama dunia ini, aku nggak tahu harus gimana. Ada yang kelaparan, ada yang merana, ada yang tersenyum pura-pura, ada yang pura-pura baik, padahal hatinya penuh dengan kebencian. Semua serba membingungkan. Dan aku cuma bisa bertanya, Tuhan, apakah Kau sudah tidur?
Mungkin, Tuhan, kau memang sedang tidur. Mungkin itu sebabnya kita sering merasa sendirian. Atau, jangan-jangan kita yang terlalu sibuk untuk menyadari bahwa Kau tak pernah benar-benar tidur, tapi hanya membiarkan kita tidur dalam mimpi-mimpi kita sendiri? Kita sibuk dengan cerita kita masing-masing, dengan ego kita yang terperangkap dalam kebahagiaan sekejap, dalam kesedihan yang berlarut, dan dalam perjuangan yang kadang tidak berarti. Aku nggak tahu, Tuhan, mungkin aku cuma terlalu lelah untuk melihat, atau aku terlalu kecil untuk mengerti.
Tapi setiap kali aku merasa ada yang salah dalam dunia ini, aku selalu kembali ke pertanyaan yang sederhana: Tuhan, apa Kau sudah tidur? Kenapa hal-hal buruk ini terjadi? Kenapa orang-orang begitu keras kepala? Kenapa mereka tak bisa melihat hal-hal yang lebih besar dari diri mereka sendiri? Kenapa aku masih saja merasa seperti berada di tempat yang salah, di waktu yang salah?
Mungkin Kau tak tidur, Tuhan. Mungkin Kau hanya diam saja, menunggu kita membuka mata. Menunggu kita mengerti bahwa dalam setiap kebingungan ada pelajaran yang harus dipahami. Mungkin Kau tidak pernah tidur, hanya saja kita yang terlalu sibuk menuntut agar segala sesuatunya sesuai dengan keinginan kita. Kita ingin segalanya berjalan lurus, tanpa henti, tanpa ada yang salah. Tapi hidup itu tidak seperti itu, kan? Semua berputar, semua berjalan dalam lingkaran, dan kita kadang hanya perlu berhenti sejenak untuk melihat bahwa mungkin, segala sesuatunya sudah berjalan dengan cara yang seharusnya.
Tuhan, mungkin kita yang terlalu sibuk tidur. Tidur dalam ketakutan, tidur dalam kesenangan, tidur dalam kebingungan yang kita ciptakan sendiri. Dan Kau hanya menunggu kita terbangun. Kita pikir Kau yang tidur, padahal kita yang sedang bermimpi buruk, berlari mengejar sesuatu yang sebenarnya sudah ada di depan kita, tapi kita tak bisa melihatnya. Kita terlalu sibuk terjebak dalam ilusi bahwa kita bisa mengubah segalanya, padahal yang perlu kita lakukan hanyalah melihat dengan lebih jernih.
Jadi, Tuhan, mungkin Kau tidak tidur. Mungkin Kau hanya menunggu aku bangun dari tidur panjangku. Bangun dari kebingungan ini, dari segala pertanyaan yang tak pernah terjawab. Mungkin yang Kau harapkan bukanlah jawaban atas setiap pertanyaan, tapi kesediaanku untuk melihat dunia ini dengan mata yang lebih luas. Mata yang tak terbatas oleh apa yang aku inginkan, mata yang melihat lebih dari sekadar apa yang terlihat.
Aku tahu, Tuhan, kalau akhirnya aku mungkin akan tetap tidak mengerti banyak hal. Dan mungkin itu memang yang harus terjadi. Tapi aku cuma mau bilang, aku akan terus bertanya, meskipun jawabannya tak selalu datang dengan jelas. Karena mungkin, justru dalam pertanyaan-pertanyaan ini, aku akan menemukan cara untuk lebih memahami dunia yang Kau ciptakan, dan mungkin juga lebih memahami diriku sendiri.
Tuhan, terima kasih sudah tidak tidur. Atau kalau memang Kau tidur, tolong bangunkan aku saat saatnya sudah tiba.
Komentar
Posting Komentar