Belum kepikiran

  Tulisan-tulisan ini menyangkut banyak sekali aspek penglihatan saya, mungkin ini adalah tulisan paling spontan (uhuy….) saya selama beberapa dekade terakhir ini. Kumpulan tulisan ini menceritakan bagaimana dunia ikut serta dalam tatapan ku kepada seseorang yang saya anggap orang itu ada di samping pojok meja saya seperti pensil, jujur tanpa dia saya tidak bisa menulis dan menggambar, padahal hobi saya hanya itu. Jadi, singkatnya tulisan ini ada sebagaimana adanya, titik dan koma yang tidak beraturan menjadi saksi bahwa tulisan ini ada dalam tempo sesingkat-singkatnya, amin…


Kamu Wanita Seperti Rendang

Rendang adalah makanan kesukaan ku, ia terlihat simpel namun berhasil menjadi salah satu makanan yang menggugah kan di mata dunia. Mungkin, kamu sama seperti rendang. Kalau rendang kan daging dan bumbu yang harus dimasak sedemikian rupa dan lama, begitu juga kamu. Ibu dan ayahmu adalah daging dan bumbu, wajannya perut ibumu, ayahmu yang mengolah, lama juga, 9 bulan normalnya untuk menjadikan kamu. Anehnya, sama dengan rendang, kamu berhasil menjadi nomor satu untuk alasan-ku lapar dan meminta lagi.


Ukuran Sepatumu Adalah Satu-Satunya yang Ku Tahu Dari Dirimu

Mengetahui ukuran sepatumu sudah cukup melegakan bagi ku, “Yes, aku tahu ukuran sepatu dia…” ujarku. Mengapa harus lebih dari itu untuk mengetahui dirimu? Ayo lah, kamu tidak perlu ku bedah seperti kodok sewaktu ku SMA kan? Sampai situ saja sudah cukup menurut ku. Intinyamah, aku gamau ngilangin kemisterian kamu, supaya kamu tetap ada dengan teka-teki yang malas aku pecahin dengan buru-buru. Sudah ya…aku mau pipis, udah ada dosen juga yang menanyai ku. Ini gara-gara ukuran sepatumu!


Wajahmu Membuat Ku Malas

Malas….kenapa harus kamu? Bukannya ibu Mega lebih menakjubkan dibanding kamu? Tapi kenapa harus kamu? Wajah yang berselimut senyum tipis itu sudah berhasil membawaku untuk melampaui ibu Mega. Sontak aku langsung bergumam “maaf bu ini bukan soal urusan negara lagi, ini soal siapa yang berhasil membuat saya rajin untuk bangun pagi, walaupun saya ga mandi juga sih…” aku kira wajah mu seperti itu karena belum mandi, jadi aku ikutin biar sama. eh ternyata, itu yang dinamakan natural dan organik.


Apalah Arti Kamu?

apalah arti kamu? Pertanyaan yang sempat ku pertanyakan kembali di pikiran ku, pertanyaan bodoh itu keluar dengan jelas ketika kamu sedang berbincang dengan sahabat mu. Aha….aku dapat jawabannya, namun biarlah ini jadi rahasia ku dengan tatapan ku. Yang penting kamu sehat jasmani, rohani. Kalau aku kan sehat jashujan dan rohjahat.


Doa Untuk Kamu

Doa ku simpel untuk Tuhan, “Tuhan biarlah Engkau sehatkan polisi, satpam, tukang bakso, hansip, dan petani, amin…” tujuannya biar kamu sama orang rumah masih bisa ngerasain aman dan kenyang, itu aja sih.


Ilmu Memahami Air Seni

Toilet menjadi tempat ku bersemayam dari hiruk-pikuknya dunia. Bukan itu sih jawabannya, jawaban itu biar keliatan keren aja, yang bener karena kebelet aja udah gabisa nahan. Tapi untuk kamu, pertahanan itu perlu. Kamu kan lembut, belum dilapisin ganja, ehhh…. Maksudnya baja, kamu harus ada yang lindungan. Kemarin aku udah nanya temen ku, dia gapunya no pemadam kebakaran, jadi aku aja gapapa, ikhlas aku mah orangnya.


Komentar

Postingan Populer