God Effect: Penalaran liar untuk meretakan prasangka buruk!





God Effect

Kita mengetahui bahwa ada sebuah keniscayaan untuk menjawab tragedi yang terjadi yang disebabkan oleh alam (begitulah sebutan bagi seseorang yang merasakan kejahatan yang tak tau bagaimana datangnya) kita sering menganggap bahwa tragedi ini bersangkutan dengan kesialan, tapi, pertanyaanya, apakah kesialan itu buruk? Jika kita adalah orang yang percaya dengan "Tuhan", bukankah apa yang telah tercipta baik adanya? Teodisi selalu mempersulit atau setidaknya mencoba untuk menjawab segala kinerja Tuhan yang dianggap buruk oleh manusia. Tapi ketika kita sudah mengetahui segala hal-hal yang telah dipaparkan oleh teodisi, apakah kita bisa menerima? Perkataan "semua adalah misteri bagi Tuhan" adalah jawaban yang sering dianggap final dalam urusan diskusi mengenai keadilan ini. Tapi, apakah hanya seperti itu? Teodisi menjadi diskusi lebar dan panjang bagi kalangan teolog dan filsuf-filsuf hebat, Asia hingga Eropa tak luput membahas persolan-persolan yang seperti ini. Perdebatan yang menyalahkan "mungkin Tuhan mempunyai maksud" adalah jawaban yang agaknya ngambang dan tidak memuaskan. Seperti saya yang selalu menanyakan, "mengapa adanya rasa sakit yang tidak  datang dari dalam manusia? Bencana yang datang tiba-tiba? Gunung meletus?" Pertanyaan inilah yang agaknya mirip dengan pertanyaan teodisi yang membosankan itu. Dan mungkin jawab yang diberi ketika ada seseorang yang bertanya seperti itu adalah "Semua adalah misteri Ilahi" simpel, seakan-akan semuanya sudah selesai dan seakan-akan sudah memberi jawaban yang pasti. Tapi, apakah kita bisa melihat bahwa ada sesuatu yang belum kita sampaikan ketika kita mengungkapkan jawaban "final" seperti itu.

God Effect (efek Tuhan) adalah salah satu yang membuat saya berpikir mengenai kebimbangan ini semua. Dengan sedikit pemikiran yang ngawur, saya mulai berpikir bahwa seharusnya kita mengetahui dan mulai peka dari konsekuensi-konsekuensi hidup. Mengapa kita tidak bisa berpikir tentang apa yang telah kita alami terlebih itu bersifat negatif adalah sebagian kecil dari meteril-materil untuk melengkapi keabsurdan hidup kita? God Effect menjadi sebuah acuan saya untuk menerangkan bahwa, tak semuanya mengenai Tuhan. Gugatan God Effect ini adalah bentuk dari pembelaan terhadap hidup yang segala kejadian bertumpu pada hal-hal imajin. God Effect ini adalah bagian dari sebuah pertimbangan yang berbentuk satir untuk setiap orang yang selalu menyalahkan Tuhan dari apa yang terjadi di dirinya. Segala hal yang selalu kita pertarungkan dengan perkataan "kok Tuhan kayak gini sih? Kok Tuhan begitu? Kok Tuhan selalu jahat sama aku" ini semua adalah pertanyaan yang tak akan pernah bisa di jawab. Pertanyaan ini selalu merundung dan menetap dalam sanubari. Maka dari itu, God Effect adalah sebuah gurauan bagi kita yang ke-trigger dan selalu membawa Tuhan dalam setiap apa yang terjadi. Pembaharuan ini dapat membawa kita pergi berkelana untuk mencari nilai baru dalam memahami setiap tragedi dan kesakitan yang melibatkan batin. God Effect bukanlah sekedar gurauan tongkrongan, ia adalah nuklir yang mencoba untuk meluluhlantakan manusia yang memberhentikan rasionalitasnya. Ia sangat benci dengan seseorang yang menculik jawaban pintas dengan berlindung di kata "Tuhan". Singaktanya, kelatahan kita dalam mengambil kesimpulan yang terjadi adalah kesalahan kita!


"Manusia menciptakan Tuhan untuk menjawab pertanyaan yang tak terjawab. Tapi ketika jawaban itu hanya menjadi jalan pintas untuk berhenti berpikir, bukankah kita yang sebenarnya sedang mempermainkan Tuhan?"

Komentar

Postingan Populer